MAKALAH
SYSTEM ELECTRIC
POWER STEERING
Disusun Oleh :
Rino Dwi A.
SMK NEGERI 1 NUSAWUNGU
TAHUN AJARAN 2017 / 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya terutama
nikmat sehat dan kesempatan sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah dengan
judul “Elektronik Power Steering”
ini,
Sholawat
serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Baginda Muhammad
SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi umat diseluruh alam.
Akhirnya penulis
menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan-pembuatan
makalah yang akan datang.
DAFTARI ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang .............................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
C.
Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Electric Power Steering ................................................................ 3
B. Macam
– Macam Eps ................................................................................... 4
C. Komponen
Eps .............................................................................................. 5
D. Prinsip
Kerja Sistem Eps ................................................................................ 8
E. Keunggulan Eps ............................................................................................. 9
F. Perawatan ..................................................................................................... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 12
DAFTARI ISI
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perkembangan teknologi transportasi
sangat cepat terutama dalam bidang otomotif. Pada saat ini inovasi dalam
otomotif semakin memanjakan pemakai, dengan adanya terobosan teknologi yang
terbaru harus mampu memenuhi tuntutan pemakai (konsumen).
Elektronik power steering diciptakan
sebagai bentuk penyempurnaan dari hidraulis power steering yang kurang efisien.
Sistem power steering hidraulis
memperbesar konsumsi bbm kendaraan. Kebutuhan energi untuk sistem itu dalam
beroperasi, lebih besar dari penggunaan AC mobil. Malah sistem hidraulis berada
pada posisi ketiga untuk kerugian mekanis yang dialami mobil ketika bergerak.
Posisinya di bawah kerugian akibat hambatan udara dan gesekan dengan jalan.
Dalam hal perawatan pun didesain menjadi
free maintenance dan tidak bikin repot lagi seperti model konvensional,” tutur
Iwan Abdurachman, technical trainee PT Toyota Astra Motor. Karena bebas
perawatan, EPS ini jarang ditengok. Problem
yang terjadi juga tidak dikenali. Bahkan baru paham setelah kejadian.
Power steering adalah
perangkat atau system pada kendaraan yang berfungsi untuk meringkankan kemudi
kendaraan. Sehingga kendaraan dapat bermanufer dengan mudahdan dapat bergerak
dengan radius yang lebih kecil. Jenis power steering mempunyai
dua tipe, dimana masing-masing jenis diaplikasikan pada kendaraan tertentu
sesuai dengan kapasitasnya, yaotu jenis hidrolis dan elektris. Power
steering jenis hidrolis bekerja dengan oli yang bertekanan
tinggi sehingga kemudi menjadi lebih ringan. Contoh mobil yang
menggunakan jenis seperti ini adalah Toyota kijang, Isuzu Panther, BMW
320i, Timor, Honda Genio, dan lain-lain. Sedangkan jenis elektris bekerja
menggunakan tenaga listrik dengan memakai motor listrik khusus power
steering.
B. Rumusan Masalah
Berikut
adalah rumusan masalah dari pembuatan makalah ini, anara lain :
C. Tujuan
Tukuan dari
pembuatan makalah ini ialah sebagai berikut :
BAB
II
PEMBAHASAN |
G.
Pengertian
Electric Power Steering
Elektronik
Power Steering merupakan sistem yang membantu pengoperasian stering waktu
dibelokkan dengan menggukan motor listrik, dipakai pada kendaraan sedang dan
kecil.
Sistem Electronic Power Steering (EPS)
termasuk di dalamnya komponen yang sama seperti pada sistem power steering
konvensional. Sebagai tambahannya adalah sebuah solenoid valve pada power steering
gear box, dan satu control unit dekat dibawah audio yang terletak di panel
farcia tengah. Untuk mengontrol aliran oli pada steering gear box, disediakan
satu solenoid yang bekerja berdasarkan arus dari control module yang menerima
sinyal dari VSS (Vehicle Speed Sensor) dan TPS. Pada sistem EPS mekanisme
hidraulis berganti menjadi gerakan dinamo yang mengandalkan arus listrik.
“Dalam hal perawatan pun didesain menjadi free maintenance dan enggak bikin
repot lagi seperti model konvensional,” bilang Iwan Abdurachman, technical
trainee PT Toyota Astra Motor. Makanya, mobil yang sudah dilengkapi EPS
biasanya lebih irit konsumsi bahan bakar.
Nah, perangkat utama EPS yakni rack setir yang
digunakan untuk memutar kemudi, lalu motor elektris dan ECU (Electronic Control
Unit) khusus EPS. Nantinya, ECU ini yang akan berkordinasi dengan ECU utama
mobil untuk mengambil data kecepatan dan lainnya.
Gunanya demi keamanan. Maksudnya, dalam
kecepatan rendah setir harus dibuat seringan mungkin, sedangkan kecepatan tinggi
justru dibuat lebih berat agar kemudi tak mudah berubah arah. Alhasil, energi
listrik yang dibutuhkan EPS justru ada di putaran mesin rendah.
H.
Macam
– Macam Eps
EPS yang diaplikasikan, pada dasarnya
tetap menggunakan tenaga bantuan motor elektrik. Perbedaaannya bisa dibagi dua.
1.
Model Semi Electric.
Putaran
motor elektrik hanya dimanfaatkan untuk mendorong hidraulis. Ini sebagai pengganti pompa
power steering yang menempel di mesin dan diputar oleh sabuk V-belt. Misalnya
seperti pada Chevrolet Zafira dan Mercedes Benz A-Class. Perangkat EPS yang
digunakan tentunya tidak lagi menempel pada mesin. Namun masih mengandalkan
minyak untuk meringankan gerak setir. Biasanya perangkat ini juga masih
menggunakan slang tekan dan slang balik dari minyak. Dinamo masih harus
meneruskan oli untuk membuat tekanan dalam racksteer.
2. Fully
Electric.
Artinya
motor listrik bekerja langsung
dalam gambar membantu gerakan kemudi. Baik yang letaknya menempel pada batang
kemudi, seperti pada Toyota Yaris dan Vios. Juga yang letaknya menempel pada
rack steer seperti Honda Jazz, Suzuki Karimun dan Swift. Bahkan pada generasi
awal yang diterapkan Mazda Vantrend lansiran 1995 ataupun Toyota Crown keluaran
2005, di tempatkan pada gearbox steering.
Hadirnya
sistem ini memang relatif sebagai penyempurnaan sistem PS model lawas atau
konvensional. “Respons terhadap gerakan kemudi juga semakin baik dan lebih
disesuaikan kondisi dibanding model biasa,” tambah Iwan. Terutama pada
mekanisme fully electric. Pada umumnya terdiri dari sensor gerak (torque
sensor), dinamo berarus DC, gir reduksi, modul EPS dan peranti pendukung ECU
lainnya. Kerja dinamo dalam meringankan putaran kemudi dideteksi pertama kali
oleh sensor yang kebanyakan letaknya pada poros batang kemudi (steering
column). Gerakan kiri-kanan oleh setir bakal diterima oleh sensor untuk diatur
modul sebagai otaknya.
Setelah
ada gerakan setir yang cepat ataupun lambat, akan dideteksi juga untuk
disesuaikan menurut laju kendaraan. Semakin lambat laju mobil, artinya akan
semakin besar juga kebutuhan daya oleh motor eletrik. Hasil perhitungan modul
EPS akan mengatur besaran arus yang sesuai dengan kebutuhannya.
Sedangkan
mekanisme semi electric cenderung lebih repot. Pasalnya, komponen yang
digunakan juga lebih banyak dibanding model fully electric. Adanya tekanan
hidraulik dalam sistem ini berarti kerja simultan mulai dari sensor, modul dan
dinamo masih diteruskan ke hidrolis lagi. Sehingga kerja power steering secara
elektrik hanya pada tahap awal saja. Selanjutnya setelah kecepatan dinamo
menciptakan tekanan minyak PS tertentu, meringankan rangkaian racksteer pada PS
konvensional.
I.
Komponen
Eps
Electric Power Steering (EPS)
menggunakan beberapa perangkat elektronik seperti :
Keterangan :
1) Kontrol
Unit EPS
2) Sensor
Kecepatan Kendaraan
3) Sensor
Torque
4) Motor
Power dan kopling
6) Baterai
7) Sinyal
putaran mesin
- Kontrol Unit/Control Module
Komponen ini adalah bagian terpenting dari sistem kontrol
elektronik, selain fungsi utamanya sebagai pengontrol tenaga dan arah putaran
motor, juga dilengkapi dengan Onboard Diagnostic System.
-
Sensor Kecepatan / VSS
Berfunsi
mendeteksi kecepatan kendaraan, biasanya dipasang pada transmisi. VSS akan membangkitkan
sinyal secara proposional tergantung kecepatan kendaraan yang selanjutnya
sinyal tersebut akan dikirim ke speedometer dan control modul.
-
Sensor Torque
Berfungsi
mendeteksi besarnya gaya yang dibutuhkan serta arah gerakan steering wheel,
yang dikonversikan menjadi sinyal tegangan listrik untuk dikirim ke control
modul.
Cara kerja Sensor Torque :
1)
Saat posisi stir lurus
Pada posisi stir tidak diputar/lurus maka tidak terjadi puntiran pada torque bar sehingga tidak terjadi penyimpangan putaran antara input shaft dengan output shaft maka slider diam dan steel ball ditengah dan tidak menyebabkan lever potensiometer bergerak (tidak ada perubahan nilai resistan potensiometer)
Gambar 24.4 Torque posisi lurus
2)
Saat stir diputar kekanan/kekiri
Apabila stir diputar akan menyebabkan puntiran pada torque bar sehingga terjadi penyimpangan antara input shaft dan output shaft maka slider bergerak keatas atau ke bawah, arah gerakan ini menyebabkan lever potensiometer bergerak dan akan merubah nilai resistansi yang akan dikirimkan ke kontrol modul.
Gambar 24.5
Torque posisi belok
-
Motor dan kopling
Motor DC
dipasangkan pada steering column terdiri dari sebuah worm gear, sebuah kopling
elektromagnetik dan sebuah motor DC. Putaran motor diteruskan ke output shaft
melalui kopling elektromagnet-reduction gear.
- Gigi kemudi/steering colum
Ini ada di antara motor dan batang setir. Tugasnya
untuk menghubungkan dan melepaskan motor dengan batang setir sesuai kondisi.
- Baterai
Merupakan sumber tegangan untuk mensuplai arus ke sistem EPS
J.
Prinsip Kerja Sistem Eps
Ketika kunci diputar ke posisi On,
Control Module memperoleh arus listrik untuk kondisi stand by, bersamaan dengan
itu indikator EPS pada panel instrument menyala. Dan ketika mesin dihidupkan,
Noise Suppressor segera menginformasikan pada Control Module untuk mengaktifkan
motor listrik dan clutch pun langsung menghubungkan motor dengan batang
setir.Salah satu sensor yang terletak pada steering rack bertugas memberi
informasi pada Control Module ketika setir mulai diputar yang dinamakan Torque
Sensor, alat ini akan memberikan informasi kepada control module sejauh mana
setir diputar dan seberapa cepat putarannya.
Dengan informasi tersebut Control Module
segera mengirim arus listrik sesuai kebutuhan, motor listrik akan memutar gigi
kemudi, dengan begitu proses memutar setir menjadi ringan. Vehicle Speed
Sensor bertugas begitu mobil mulai melaju. Sensor ini memberikan
informasi bagi Control Module tentang kecepatan kendaraan, jika kecepatan
melampaui 80 KM maka motor elektrik akan dinonaktifkan sehingga dengan begitu
setir menjadi berat dan meningkatkan safety. Jadi sistem EPS ini mengatur
besarnya arus listrik sesuai yang dibutuhkan oleh motor listrik dan memberikan
kode tertentu jika ada malfungsi pada sistem. Lampu indikator EPS pada panel instrumen akan
menyala berkedip tertentu andai terjadi kerusakan. Selanjutnya, Control Module
menonaktifkan motor elektrik dan clutch akan melepas hubungan motor dengan
batang setir. Namun karena sistem kemudi yang dilengkapi EPS ini masih
terhubung dengan setir via batang baja, maka mobil masih dimungkinkan untuk
dikemudikan. Walau memutar setir akan terasa berat seperti kemudi tanpa power
steering.
K.
Keunggulan Eps
EPS tidak hanya melakukan fungsi power
steering biasa, namun juga bisa mengontrol tekanan hydraulic pressure yang
bereaksi berdasarkan counter-force plunger yang ada pada gear box tetapnya di
dalam input shaft, oleh karena itulah karakteristik steering effort vs. tekanan
hydraulic bervariasi tergantung dari kecepatan kendaraan untuk memberikan
karakteristik kemudi yang optimal pas dengan kecepatan kendaraan dan kondisi
kemudi.
1. Pada
saat mobil dalam keadaan stationer dan berjalan lambat putaran kemudi ringan.
2. Pengaturan
steering effort berdasarkan kecepatan kendaraan.
3. Pada
kecepatan sedang dan cepat, steering effort secara akan bertambah untuk
menambah kestabilan dan kenyamanan kemudi.
4. Pada
kecepatan sedang dan cepat, ketika posisi kemudi berada atau mendekati posisi
netral, fungsi reactionary plunger akan menambah steering effort agar kemudi
lebih stabil.
5. Ketika
kendaraan melewati jalan yang rusak pada kecepatan sedang dan cepat, meskipun
ada rintangan besar dari permukaan jalan, namun tidak akan mempengaruhi arah
control kemudi, karena tekanan ouput hydraulic untuk steering effort menjadi
tinggi sama seperti power steering konvensional.
6. Sistem
ini mempunyai fungsi fail-safe sehingga meskipun sistemnya elektrikal, temasuk
control unit dan sensors, namun karakteristik power steering normal masih bisa
di dapat.
L.
Perawatan
Sebagai komponen yang relatif tanpa
perlu lagi melakukan perawatan. Umumnya sebatas melakukan perawatan pada
komponen luar rangkaian motor elektrik. Pasalnya, parts pengganti seperti
dinamo, sensor dan komponen kecil lainnya belum dijual di pasaran. Jika terjadi
kerusakan, umumnya harus mengganti satu rangkaian. Misalnya model steer column
yang tergabung dengan dinamo atau dengan racksteer. Walau komponen tersebut
didesain tidak mudah rusak. “Sebaiknya air jangan masuk ke motor elektrik.
Seperti saat cuci mobil. Terutama buat yang letaknya tergabung dengan racksteer
atau di kolong mobil,” beber Rachmansyah Nasution.
Sebagai perawatan, menurut Rachman
komponen EPS sebaiknya diperiksa secara rutin waktu mobil dalam kondisi
terangkat. Misalnya saat melakukan cuci kolong diperiksa kondisi kabel
penghubungnya. Atau bisa dengan menambahkan pelindung komponen yang bisa
kemasukan air. Mulai dari bagian soket. “Bisa ditutupi dengan balutan lakban,”
pesannya.
Sekring EPS yang umumnya tertancap dalam
kotak sekring dalam kabin mesin perlu diperiksa juga. Biar enggak bermasalah,
bisa semprot dengan cairan sejenis pembersih atau contact cleaner. Atau diganti
setelah tampak kendur. Selain itu, komponen penunjang lain seperti karet boot
steer dan joint steer bisa dirawat seperti biasa. Jika tampak sobek hingga
getas pada sistem semi electric artinya perlu penggantian segera. Jika joint
steer dan bagian tie rod mulai oblak artinya perlu penggantian juga seperti
merawat PS biasa saja.
BAB
III
PENUTUP
B.
Kesimpulan
Elektronik Power Steering merupakan
sistem yang membantu pengoperasian stering waktu dibelokkan dengan menggukan
motor listrik, dipakai pada kendaraan sedang dan kecil.
Seperti halnya pada power steering
hidrolik yang berfungsi untuk meringankan tenaga untuk memutar steering wheel,
Elektronik Power Steering tidak lagi menggunakan hidrolik sebagai power tetapi
menggunakan motor DC yang dikontrol secara elektrik, dengan demikian
dibandingkan dengan Hydraulic Power Steering memiliki beberapa kelebihan antara
lain :
1. Kehilangan
tenaga mesin sangat kecil
2. Konsumsi
bahan bakar lebih irit
3. Lebih
ringan dan kompak
4. EPS
bekerja berdasarkan kecepatan kendaraan
5. Mudah
dalam pemeriksaan
6. Lebih
aman
DAFTAR
PUSTAKA
http://blokeotr1.files.wordpress.com/2012/02/bab-24_epswiper.doc
didownload pada tanggal 11 November 2014.
http://dunotifkejora.blogspot.com/2013/11/electric-power-steering-eps.html
diakses pada tanggal 11 November 2014.
https://www.facebook.com/permalink.php?id=694978153880693&story_fbid=721721104539731
diakses pada tanggal 11 November 2014.
http://gadogadosaya.wordpress.com/2009/08/11/tips-bedah-perawatan-electric-power-steering-sistem-kemudi-mobil/
diakses pada tanggal 11 November 2014.
http://giskapuas.blogspot.com/2012/01/pengertian-elektrik-power-steering-eps.html
diakses pada tanggal 11 November 2014.
http://globaldensoproducts.com/driving-control-safety/electric-power-steering-system/
diakses pada tanggal 11 November 2014.
http://muharfan95.wordpress.com/materi-3/sistem-power-steering/
diakses pada tanggal 11 November 2014.
http://riwadgalang.blogspot.com/2012/06/power-steering.html
diakses pada tanggal 11 November 2014.
Suratman, M. 2001. Servis
dan Reparasi Auto Mobil. Bandung: pustaka Grafika Scribd. (05/13/2010). Makalah
Power Steering Recirculating
Tidak ada komentar:
Posting Komentar